Di dunia nyatapun tak mau ketinggalan, dalam
percakapan sehari-hari seringkali menyelipkan dialog berbagai iklan televisi.
Yang lebih memprihatinkan adalah pemakaian logat dan gaya bicara Afika yang
masih anak-anak oleh remaja SMP-SMA dalam percakapan sehari-hari. Seakan hal
itu adalah jati diri yang baru. Ini hanya secuil fenomena yang terjadi akibat
iklan televisi yang ditayangkan secara terus-menerus. Belum nanti jika ditambah
korban iklan dari segi fashion, makanan, kosmetik dan sebagainya. Tentu ini
adalah sebuah fenomena perusak generasi negeri ini. Dan semakin menjauhkan
generasi muda dari islam.
Disadari atau tidak iklan televisi telah masuk ke
relung-relung kehidupan, menyerang siapa saja, anak-anak, remaja, bahkan orang
tua. Dalam perkembangannya iklan televisi seakan telah menjadi gaya hidup yang
cenderung hedonis dan konsumtif serta sangat bertentangan dengan gaya hidup
islam. Iklan televisi juga seperti membawa pesan terselubung yang akan
menggerus akidah umat. Lantas mau jadi apa negeri ini ketika setiap generasi
menjadi korban latah iklan televisi? Yang efeknya lebih banyak negatifnya.
Ada beberapa sebab mengapa masyarakat, khususnya
remaja mudah sekali terserang virus iklan televisi. Pertama, derasnya durasi
penayangan iklan televisi khususnya pada jam-jam semua orang sedang
menontonnya.
Kedua, minimnya pengawasan, pembinaan, pendampingan
dan pendidikan dari keluarga. Ketiga, sikap cuek pemerintah terhadap iklan
televisi yang dirasa bisa merusak generasi muda.
Sebab yang paling berpengaruh adalah sistem yang
dipakai adalah kapitalisme sehingga televisi adalah sebuah industry yang sangat
efektif bagi pelaku kapitalisme untuk meraih untung sebanyak-banyaknya. Tanpa
mempedulikan rusaknya generasi muda yang berkepanjangan.
Hal ini dikarenakan sistem yang diterapkan salah.
Kapitalisme selamanya akan memihak kepada pemilik modal terutama periklanan
televisi yang merupakan ladang emas bagi industrinya. Berbeda dengan system
islam yang akan menyelamatkan akidah dan ideologi remaja dari keterpurukan.
Penanaman akidah islam yang kuat kepada remaja tentu
sangat dibutuhkan agar generasi muda saat ini tidak terbawa dalam arus
globalisasi yang kapitalis. Juga dibarengi dengan pengawasan, pengarahan orang
tua ketika menonton televisi.
Menurut pandangan islam,
Negara sangat berperan penting dalam masalah ini. Karena negaralah yang akan
memantau dan mengawasi setiap tayangan periklanan televisi. Ketika ada stasiun
televisi dan pemasang iklannya yang ternyata isi pesan dapat merusak moralitas dan bertentangan dengan syara’ tentu saja akan diberikan sangsi yang
tegas. Tanpa pandang bulu.
No comments:
Post a Comment