Ada seseorang bertanya,
"apa hukumnya mengidolakan artis korea atau boyband? kan mereka
keren-keren?".
Naluri untuk mengidolakan
sesuatu/seseorang memang wajar pada diri manusia, disadari atau tidak
disadarinya. Katakan tak idolakan artis, namun ia
mengetahui seluruh kehidupan dan detail
biografinya, bahkan memasang imajinya dimanapun, sama saja merasa cenderung kepadanya,
memiliki 'rasa' saat melihatnya, kekaguman berlebih, merasa ajib hanya dengan
keberadaannya, sama saja itulah mengidolakan secara sadar ataupun tak sadar, dan itu wajar karena
manusia memiliki naluri itu.
Setiap yang bernyawa pasti akan
rusak dimakan waktu, termasuk kulit indah dan wajah tampan saat di bawah tanah ia adalah konsumsi
belatung, tak ada lagi yang bisa dibanggakan dari "keren" dan
"cool" fisik dan apakah ada amal shaleh yg artis dan boyband itu buat? Nihil. Selama ini belum pernah kita dengar
bahwa salah satu dari pintu surga adalah kemahiran mengolah dansa dan wajah
romansa. Memang tak ada dan belum pernah disampaikan
Rasulullah bahwa jalan untuk hindari neraka adalah wajah yang cool dan gaya
yang keren.
Tahukah kita, bila kita
mengidolakan seseorang, maka kita akan selalu berusaha menyesuaikan diri kita
dengan orang yang kita kagumi? Menirunya dalam segala perkara, mimikri segala tindak tanduk bahkan semua
cara berpikir dan merasa, seolah kita bagian darinya? minimal kita memaksa diri
mengetahui setiap hal yang ada padanya, bahkan melebihi tahu kita terhadap sirah Rasulullah? Naudzubillah.
Saat Anas bin Malik ditanya Rasulullah, “apa yg telah kamu siapkan untuk hari kiamat” Anas menjawab "Kecintaan kepada Allah & Rasul-Nya" maka Rasulullah menjawab, “sesungguhnya kamu bersama yang engkau cintai” subhanallah,
kecintaan dan kekaguman menghantarkan tempat yg sama. Anas pun berucap "kalau begitu, aku pun mencintai Abu Bakar dan
Umar, berharap bersama mereka walau amalku belum seperti mereka"
Mengagumi, mencintai akan
menyamakan tempat dan bersama dengannya. Bagaimana bila mencintai artis korea?
boyband dan semisalnya? :). Cukuplah Rasulullah Muhammad, Khulafaurrasyidin,
shahabat dan Muslim tangguh lainnya yang menjadi idola dan yang kita kagumi. Selain memberikan manfaat di dunia,
mereka juga bisa memberikan manfaat di akhirat, saat seluruh amal ibadah
dihisab mengidolakan manusia biasa. Apalagi di zaman ini akan
menghasilkan sesal dan kecewa, apalagi mengagumi dan mengidolakan yang gak Muslim? Coba perhatikan ayat Allah
Dan
apabila melihat mereka, tubuh-tubuh mereka menjadikan kamu kagum. Dan jika
mereka berkata kamu mendengarkan perkataan mereka. Mereka seakan-akan kayu yang
tersandar. Mereka mengira bahwa tiap-tiap teriakan yang keras ditujukan kepada
mereka. Mereka itulah musuh (yang sebenarnya) maka waspadalah terhadap mereka:
semoga Allah membinasakan mereka. Bagaimanakah mereka sampai dipalingkan (dari
kebenaran)? (QS. 63:4)
Maksud kayu tersandar jelas sudah,
perkataan dan fisiknya terlihat mengagumkan, namun amal dan akalnya kosong. Subhanallah, semoga
kecintaan pada orang Mukmin, kagum akan ibadah dan amal shaleh merka selalu
menghiasi akal-pikiran kita.
Penulis
: Ustad Felix
mengidolakan hanya karena tampang taa
ReplyDeletesecara kualitas, harusnya patut dipertanyakan