Kemarin ketika habis melakukan aksi di titik nol Yogyakarta, iseng iseng motret-motret lalu ku lihat “ada pengemis dalam kamera”.Inilah realita. Seperti pengemis-pengemis kebanyakan, pengemis yang tertangkap kameraku itu mengiba, ( sebenarnya bukan kameraku sih kamera cap kursi, alias pinjeman)
“neng minta uangnya, seharian ini aku belum makan” katanya mengiba sambil tangannya nyadong-----sorry pake bahasa jawa, habis lupa bahasa indonesianya apa?----he he he.
Pengemis itu keadaannya tak beda jauh dengan yang ada di dalam film-film. Kalau dalam film, diceritakan kalau para pengemis yang ada dijalanan tu diorganisir oleh bos yang nantinya dia menadahi hasil ia mengemis, lok pengemis yang satu ini aku tak tahu, soalnya tak kuselidiki, meskipun begitu aku juga tak berniat menyelidikinya,,,, he he, Eits tapi bukan berarti ceritaku akan habis sampai disini,,,, Aku akan meneliti tentang pandangan islam about Pengemis,,,, dalam banget ga sih….??? Ah, tidaklah,,,
Cekidot…….
Rosulullah bersabda :
“Seorang yang membawa tambang lalu pergi mencari dan mengumpulkan kayu bakar lantas dibawanya ke pasar untuk dijual dan uangnya digunakan untuk mencukupi kebutuhan dan nafkah dirinya maka itu lebih baik dari seorang yang meminta-minta kepada orang-orang yang terkadang diberi dan kadang ditolak.” (Mutafaq’alaih)
Sebenarnya kenapa sih orang itu nekat mengemis??? Usut punya usut, akar dari masalah pengemis adalah kemiskinan. Ya kemiskinan. Bila menulis atau mendengar kata kemiskinan aku langsung teringat kata temenku sewaktu SMA dia selalu bilang seperti ini “ Boro-boro, buat makan aja susah”, meskipun baginya ini hanyalah gurauan yang terlontar begitu saja tapi dibalik guraunya ini terdapat sebuah kondisi yang sering ia temui,mungkin juga kemiskinan sudah menjamur sehingga dibuatnya lelucon,
Kemiskinan sudah menjeat leher mereka, sehingga apapun dilakukan untuk memenuhi uruusan perut, dan pekerjaan yang gampang dan mudah dapat duit ya dengan mengemis. Inilah satu-satunya jalan, mengingat mereka tidak punya gelar (S1,2,3) atau keahlian apapun,
Sebenarnya ini adalah kondisi yang sangat ironis, kok bisa gitu?? Jelas, untuk sebuah negeri yang kaya akan sumberdaya alam, keberadaan pengemis yang menjamur adalah keanehan. Coba tengok Brunai darusalam meskipun negeri itu hanya kecil dan tambangnya hanya minyaksaja tapi negeri itu mampu menggratiskan biaya pendidikan, lalu Indonesia yang tambangnya bermacam2, kok masih ada orang yang mengemis.
Masalah pengemis adalah implikasi dari masalah kemiskinan (wah bahasanya berat ). Kemiskinan yang ada di negeri ini disebabkan oleh system ekonomi kapitalis. System kapitalis apaan tuh?? Bahasa kerennya gini orang yang punya modal gede, alias uang banyak dialah yang bias menguasai pasar. Ya seperti inilah negeri kita sekarang. Banyak pengusaha-pengusaha kaya dari luar negeri yang membeli saham di Indonesia terutama tambang, contohnya Freeport yang ada di IRJA, alhasil seharusnya tambang emas yang melimpah itupun tak bisa dimanfaatkan negeri ini untuk kemakmuran rakyat, lha wong diangkut ke luar negeri semua, Rakyat Irja masih aja miskin….inilah yang terjadi.
Lantas ada yang bilang begini, “itukan di Irian Jaya sana, tapi yang ente potret kan di jogja?”. Lha kan tu tadi contoh, yang terlihat oleh mata, untuk jogja ya sama saja lha wong yang mimpin negeri ni juga cumin satu orang, ya system yang dipake juga sama,
Teyus kita harus gimanaesebagai orang islam??? Apa iya membiarkan pengemis itu? Ya sedekah itu sah-sah aja, ya gak. Tapi disamping itu yang meski kita usahakan dan perjuangan adalah perubahan, yaitu berubah dengan system ekonomi Islam. Sistem ekonomi Islam adalah sempurna kerana berasal dari wahyu. Kaya apa sih system ekonomi islam itu??? Menurut buku yang pernah ku baca disebutin kaya gini : kepemilikan harta itu da 3, yaitu
- Hak Milik Umum: meliputi mineral-mineral dalam bentuk pepejal, cecair dan gas termasuk petroleum, besi, tembaga, emas dan sebagainya yang didapati sama ada di dalam perut bumi atau di atasnya, termasuk juga segala bentuk tenaga dan intensif tenaga serta industri-industri berat. Semua ini merupakan hak milik umum dan wajib diuruskan (dikelola) oleh Daulah Islamiyah(negara) manakala manfaatnya wajib dikembalikan kepada rakyat
- Hak Milik Negara meliputi segala bentuk bayaran yang dipungut oleh negara secara syar’ie dari warganegara, bersama dengan perolehan dari pertanian, perdagangan dan aktiviti industri, di luar dari lingkungan pemilikan umum di atas. Negara membelanjakan perolehan tersebut untuk kemaslahatan negara dan rakyat
- Hak Milik Individu: selain dari kedua jenis pemilikan di atas, harta-harta lain boleh dimiliki oleh individu secara syar’ie dan setiap individu itu perlu membelanjakannya secara syar’ie juga.
Itu hasil kopi paste, sebenarnya masih ada lagi tapi aku hanya menyantumin yang banyak berhubungan ma bahasan ini. So dilihat dari kepemilikan, hasil tambang emas itu ga boleh dimiliki pribadi/swasta karena itu harta milik umum, n harta milik umum tu dikelola oleh Negara, bukan oleh yang lain. Jelaslah sekarang bahwa system yang bisa mensejahterakan hanya system islam bukan yang lain, maka mari ganti system kapitalis dengan system islam.
Btw masalah seperti pengemis pun kalau dirunut dengan seksama menjurusnya ke system. Dan ketika sudah sampai ke sistem dampaknya udah ga bias ketulungan hanya yang membuat system yang bisa menolongnya, so karena kita didunia ini diciptakan oleh pencipta maka dengan mengikuti aturan-Nya kita bisa tertolong, betul gak??
No comments:
Post a Comment